Yang Hila Dicaroi, Yang Hanyauk Dipinteah, Sailae Dingan Samudek Dibusameo

10 June 2011

Kisah - 5

Athah rah.a. berkata, "Pada suatu ketika saya pergi ke pasar. Di sana saya melihat ada seseorang yang sedang menjual hamba sahaya wanita yang dikatakannya berpenyakit gila. Kemudian saya membelinya seharga tujuh dinar dan membawa wanita itu ke rumah. Ketika malam telah berlalu, saya melihat budak itu bangun, berwudhu, lalu mengerjakan shalat.
 Ilustrasi
Dalam shalatnya dia terus menangis sehingga saya menyangka dia akan meninggal karenanya. Setelah selesai shalat, budak itu bersujud seraya berdoa, "Ya Allah, demi kasih-Mu kepada saya, tunjukkanlah kepada saya belas kasih-Mu." mendengar doanya, saya berkata, "Jangan berkata begitu. Katakanlah, 'Demi cintaku kepada-Mu.'" Mendengar kata-kata saya ini, dia terkejut dan marah. Sahutnya, "Demi Allah! Seandainya Dia tidak mencintai saya, tidak mungkin engkau tidur dengan nyenyak, dan saya berdiri di hadapan-Nya." Setelah berkata demikian, dia terjatuh sambil membaca beberapa bait syair yang bunyinya, "Saya semakin gelisah, hati semakin bergejolak, kesabaran tidak bisa di bendung lagi, air mata menetes. Bagaimana seseorang akan tenang sedang pikirannya senantiasa penuh dengan cinta dan kecemasan? Ya Allah, Selama ini keadaan saya dengan-Mu sangat sulit. Ya Allah, jika ada sesuatu yang membahagiakan, maka berikanlah kepada saya." Kemudian dia berteriak sangat keras sambil berdoa, Wahai Allah, hubungan saya dengan-Mu begitu erat, pisahkanlah hubungan saya dengan mahkluk." Setelah berkata demikian dia menangis sekuat-kuatnya kemudian meninggal dunia.

0 komentar:

Post a Comment

Template by:
Free Blog Templates